Selasa, 02 Januari 2018

Yang Selalu Mengikuti




Refleksi untuk pertemuan filsafat ilmu ke 12 tanggal 14 Desember 2017 adalah mengenai pembelajaran yang saya dapatkan hari itu. Hari itu perkuliahan diadakan Kamis sore, tidak seperti kuliah filsafat ilmu biasanya yang dilaksanakan rutin setiap Rabu siang. Kamis itu mungkin kamis yang paling sedih untuk sahabat kami. Bagaimana tidak merasa sedih jika salah satu pintu surga paling tengah yang dimilikinya telah pergi.

Ajal adalah hal pasti terjadi. Semua yang hidup pasti mengalami mati. Dalam Islam, mati adalah awal memasuki awal kehidupan yang abadi. Siapkah diri ini dengan bekal untuk perjalanan panjang yang akan dijalani? Padahal mati adalah pemutuskan amal dan pengantar pada pintu hisab. Syarat mati tidaklah harus sakit atau sudah tua. Kematian tidaklah menunggu diri siap saat ia datang menjemput.

Umumnya manusia berlomba-lomba pada dunia hingga lupa bahwa dunia ialah sesuatu yang fana. Bukankah Rasulullah bersabda bahwa orang cerdas adalah orang yang sering mengingat mati? Tak ingatkah diri bahwa maut selalu mengikuti setiap hari? Telah lupakah diri bahwa maut tak dapat dihindari meski berada dalam benteng kokoh nan tinggi?





(gambar tersebut saya ambil dari https://www.viva.co.id)

Nasihat Bagi Para Penuntut Ilmu




Dalam bahasa Arab kata ilmu berarti mengetahui. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) tersebut. Menuntut ilmu adalah kewajiban untuk umat muslim. Ilmu adalah sesuatu yang tidak akan habis jika dibagikan dan ilmu akan membuat mulia orang yang memilikinya. 

Ayat dalam Al quran yang pertama kali turun adalah perintah untuk membaca dan membaca merupakan kata kerja yang erat sekali kaitannya dengan menuntut ilmu. Orang yang berilmu mempunyai kedudukan mulia di sisi Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".

Ali Bin Abi Thalib yang merupakan salah satu sahabat sekaligus menantu Rasulullah SAW mengakatakan bahwa Allah mewajibkan atas orang bodoh agar ia belajar sebagaimana ia mewajibkan atas orang pandai agar mengajarkan kepandaiannya. Mencari ilmu memang bukan perkara mudah. Banyak sekali perngorbanan dan usaha dalam pencarian ilmu. Namun sebagaimana nasihat dari Imam Syafi’i apabila diri tidak tahan dalam perihnya belajar, maka diri akan menanggung pahitnya kebodohan. Ilmu tidak akan didapat kecuali dengan kecerdasan, gemar belajar, bersungguh-sungguh, bergaul dengan para guru, dan memerlukan waktu yang lama.



(gambar tersebut saya ambil dari http://www.panjimas.com)

Fatamorgana Pendidikan Indonesia



Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan dan kemajuan suatu negara. Pendidikan yang berkualitas rendah akan menghasilkan generasi yang juga bermutu rendah. Salah satu faktor penting penentu kualitas pendidikan adalah kualitas guru atau pendidik. Peran dan tanggung jawab seorang pendidik sangat besar. Seorang pendidik tidak hanya dituntut untuk menyampaikan ilmu pengetahuan melainkan juga menanamkan nilai dan norma serta membentuk karakter peserta didik.

Profesi pendidik bukanlah profesi favorit bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Program studi di perguruan tinggi yang menjadi primadona bagi para lulusan sekolah menengah atas adalah pendidikan dokter, akuntansi, teknik, dan hukum. Hal tersebut berkebalikan dengan kondisi yang ada di Finlandia. Mengajar adalah profesi idaman bagi para lulusan terbaik di Finlandia. Guru adalah pekerjaan yang dihormati dan digaji tinggi oleh pemerintah Finlandia. Dengan demikian, Finlandia menempati peringkat pertama dalam hal pendidikan mengalahkan negara besar lain seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Indonesia mempunyai seorang tokoh pendidikan yang hebat dan menginspirasi. Beliau adalah Ki Hajar Dewantara. Prinsip-prinsip pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara dikenal dengan sebutan Pratap Tri Loka. Pratap Tri Loka tersebut adalah ing ngarsa suntulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Pratap Tri Loka adalah prinsip ideal untuk pendidikan di Indonesia.

Ing ngarsa suntulada mempunyai arti yang di depan memberi panutan atau teladan. Maknanya adalah seorang pendidik harus dapat memberikan teladan atau panutan yang baik bagi murid. Pepatah mengatakan bahwa satu teladan lebih baik dari seribu nasihat. Untuk membentuk generasi berkarakter unggul, maka seorang pendidik harus mempunyai karakter unggul sehingga menjadi panutan dan teladan yang unggul untuk muridnya.

Ing madya mangun karsa mempunyai arti yang di tengah sebagai perantara atau pemakarsa. Seorang pendidik harus mampu memberikan semangat dan memotivasi peserta didiknya agar selalu belajar dan bekerja giat. Tut wuri handayani mempunyai makna “dari belakang memberi dorongan”. Pendidik harus dapat mendorong muridnya untuk terus meningkatkan prestasi. Ketika peserta didik merasa lemah dan tidak percaya diri, peran pendidik harus dapat memberi dorongan semangat dari belakang. 

Memajukan dunia pendidikan Indonesia bukanlah pekerjaan yang mudah. Memajukan dunia pendidikan Indonesia juga tidak dapat terwujud dalam waktu sehari semalam. Memajukan dunia pendidikan Indonesia adalah tugas wajib setiap elemen masyarakat.




(gambar tersebut saya ambil dari http://rinezzad.blogspot.co.id)

Kisah Ramayana




Pada hari senin, 27 November 2017 adalah salah satu hari yang berkesan bagi saya pribadi. Hari tersebut adalah kali pertama saya dapat menyaksikan pertunjukan wayang secara live karena pertunjukan wayang di daerah saya selalu dimulai larut malam. Saya pernah menyaksikan pertunjukkan wayang, tetapi hanya melalui televisi.

Pertunjukkan wayang di Museum Sonobudoyo tersebut bercerita tentang kisah Ramayana. Kisah Rama, Shinta, Hanoman dan Rahwana tentu bukan cerita yang asing bagi saya, namun menikmati cerita tersebut dalam balutan musik gamelan, nyanyian sinden, dan suara dalang adalah hal yang baru. Pertunjukkan tersebut sebagian besar dihadiri oleh turis-turis asing. Para kawula muda Indonesia yang menontonpun adalah teman-teman PEP B yang memang diberi tugas untuk menyaksikan wayang.

Wayang adalah boneka tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit atau kayu dan sebagainya yang dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional dan dimainkan oleh seseorang yang disebut dalang. Wayang memiliki nilai-nilai pelajaran hidup yang disampaikan secara tersurat dan tersirat. Selain nilai-nila kehidupan, nilai-nilai keindahan yang apik dan menarik juga dijumpai pada seni pertunjukkan wayang. Dalam pertunjukkan wayang terdapat harmonisasi musik gamelan jawa, tembang-tembang yang dinyanyikan sinden, serta kepiawaian suara dan gerakan dalang dalam memerankan berbagai lakon cerita.
  
Kata ramayana sendiri berasal dari kata Rama dan Ayana. Dalam bahasa sansekerta Ayana bermakna perjalanan, jadi kisah ramayana sendiri bercerita tentang perjalanan Rama. Kisah ramayana dikenal dengan cerita penculikan Dewi Sinta (istri Rama) oleh Rahwana. Rama yang dibantu oleh Hanoman dan pasukan kerauntuk merebut Shinta dari Rahwana. Pada akhir cerita, Rahwana dikalahkan oleh Rama dengan menggunakan panah sakti.

Selain kisah Ramayana, dalam pertujukkan wayang di Museum Sonobudoyo juga tidak meninggalkan cerita Punokawan karena memang pementasan wayang hampir selalu dibumbui dengan cerita lucu para Punokawan. Punokawan terdari dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Hal yang paling khas dari keberadaan punokawan adalah sebagai kelompok penebar humor di tengah-tengah jalinan cerita.

Senin, 01 Januari 2018

Ekspositori



Pada kuliah filsafat ilmu tanggal 22 November 2017 tidak diawali dengan kuis seperti biasanya. Perkuliahan filsafat ilmu pada waktu itu menggunakan metode ekspositori. Metode ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Metode ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered). Oleh karena itu maka kelemahan metode eksplositori adalah guru dapat nemimpa muridnya sebab guru memegang peran yang sangat dominan.

Wina Sanjaya (2008:181) mengungkapkan terdapat 4 prinsip dalam metode ekspositori yakni berorientasi pasa tujuan, prinsip komunikasi, prinsip kesiapan, dan prinsip berkelanjutan.

1. Berorientasi pada Tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam metode ekspositori, akan tetapi bukan berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran karena tujuan pembelajaran yang menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan metode ekspositori.

2. Prinpip Komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, artinya proses tersebut menunjuk pada proses penyampaian pesan dari guru kepada murid-muridnya. Pesan yang ingin disampaikan dalam proses komunikasi tersebut adalah materi pelajaran yang telah diorganisir dan disusun sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan.

3. Prinsip Kesiapan
Guru harus terlebih dahulu mengkondisikan siswa untuk siap untuk menerima pelajaran. Siap dalam prinsip tersebut dimaknai sebagai kesiapan secara fisik dan psikis Guru tidak boleh memulai pelajaran, apabila siswa belum siap untuk menerima pembelajaran.

4. Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat memotivasi siswa agar mempunyai keinginan kuat untuk mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya.

Kelebihan Metode Ekspositori:
- Guru dapat mengontrol urutan dan keluasan pembelajaran
- Metode pembelajaran ekspositori dianggap efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai peserta didik cukup luas sementara waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas
- Peserta didik dapat mendengar penuturan guru mengenai suatu materi pelajaran dan dapat mengobservasinya (melalui pelaksanaan Demonstrasi)





*Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran. Bandung : Kencana Prenada Media Group



(gambar tersebut saya ambil di http://panduanmengajar.blogspot.co.id)


Wadah dan Isi




Pertemuan kuliah filsafat pada tanggal 15 November 2017 diawali dengan berdoa dan kuis seperti biasa. Kuis pada pertemuan tersebut berisikan soal mengenai wadah dan isi. Berikut saya paparkan soal dan jawaban kuis wadah dan isi.

1. Apa wadahnya angka?
    *Lambang
2. Apa isinya angka?
    *Nilai atau value
3. Apa wadahnya material?
    *Belum tentu material
4. Apa isinya material?
    *Belum tentu material
5. Apa wadahnya formal?
    *Kitab
6. Apa sisinya formal?
    *Harapan
7. Apa wadahnya normatif?
    *spiritual
8. Apa isinya normatif?
    *Konsep
9. Apa wadahnya tindakan?
    *tulisan
10. Apa isinya tindakan?
    *Kenyataan
11. Apa wadahnya penglihatan?
    *persepsi
12. Apa isinya penglihatan?
    *Kenyataan
13. Apa wadahnya pendengaran?
    *persepsi
14. Apa isinya pendengaran?
    *Kenyataan
15. Apa wadahnya pikiran?
    *Spiritual
16. Apa isinya pikiran? 
    *Konsep
17. Apa wadahnya kesadaran?
    *Potensi
18. Apa isinya kesadaran?
    *Persepsi
19. Apa wadahnya yang beda?
    *Kategori
20. Apa isinya yang beda?
    *Wadah
21. Apa wadahnya yang sama?
    *identitas
22. Apa isinya yang sama?
    *Tautologi
23. Apa wadahnya bilangan?
    *Aritmatik
24. Apa isinya bilangan?
    *Angka
25. Apa isinya pengada?
    *mengada

Setiap isi memiliki wadah dan setiap wadah memiliki isi. Bahkan wadah yang kosong pun tetap memiliki isi karena tidak ada isi adalah termasuk isi. Setiap orang memiliki status, itulah wadah dan isinya. Saya sebagai seorang anak, saya juga seorang mahasiswi, dan saya pun seorang guru. Wadahku adalah status, kedudukan, tugas dan tangungjawabku sebagai seorang anak, mahasiswi dan guru. Sedangkan isiku adalah rasa syukur karena Allah menjadikanku seorang anak dari orang tuaku, Allah menjadikanku seorang mahasiswi pascasarjana, dan Allah menjadikanku guru yang memiliki kesempatan membagi ilmu. Dan kemudian rasa syukur tersebut akan menghasilkan rasa senang dan motivasi untuk menjadi anak yang berbakti, menjadi mahasiswi yang berprestasi, serta menjadi guru yang menginspirasi.



(gambar tersebut saya ambil dari http://iibf-indonesia.com)


Tokoh Filsafat


Kuis jawab singkat pada pertemuan kuliah filsafat ilmu tanggal 8 November adalah mengenai tokoh-tokoh filsafat dunia. Berikut saya paparkan soal dan jawaban dari kuis tersebut.

1. Siapakah tokoh kosong?
    : Satre
2. Siapakah tokoh isi?
    : Plato
3. Siapakah tokoh wadah?
    : Plato
4. Siapakah tokoh tanah?
    : Karl Mark
5. Siapakah tokoh batu?
    : Karl Mark
6. Siapakah tokoh berubah?
    : Herakleitos
7. Siapakah tokoh tetap?
    : Parmenides
8. Siapakah tokoh mencoba?
    : David Hume
9. Siapakah tokoh fiksi?
    : Rene Descartes
10. Siapakah tokoh bertanya?
      : Socrates
11. Siapakah tokoh menjawab?
      : Socrates
12. Siapakah tokoh peduli?
      : Husrel
13. Siapakah tokoh memilih?
      : Husrel
14. Siapakah tokoh transenden?
      : Immanuel Kant
15. Siapakah tokoh saklek?
      : Aristoteles
16. Siapakah tokoh limpahan berkah filsafat?
      : Tuhan
17. Siapakah tokoh mencoba?
      : David Hume
18. Siapakah tokoh yang salah?
      : Lakatos
19. Siapakah tokoh yang ada?
      : Nitze
20. Siapakah tokoh di luar kenyataan?
      : Immanuel Kant
21. Siapakah tokoh formal?
      : Hilbert
22. Siapakah tokoh sejarah?
      : Hegel
23. Siapakah tokoh ragu-ragu?
      : Rene Descartes
24. Siapakah tokoh permainan bahasa?
      : Wittgenstein
25. Siapakah tokoh kontradiksi?
      : Immanuel Kant







(gambar saya ambil dari http://www.si-pedia.com)